MANAJEMEN KELAS
Untuk pertemuan kali ini saya ingin menjelaskan materi mengenai manajemen kelas dari artikel yang telah saya baca....
Adapun yang ingin saya jelaskan pada pertemuan ini yaitu tentang pengertian manajemen kelas,tujuan, prinsip dan aspek manajemen kelas
Baiklah pertama-tama saya ingin menjelaskan tentang pengertian manajemen kelas dari artikel-artikel yang telah saya baca
Pengertian manajemen kelasnya
Manajemen kelas adalah proses perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan kegiatan pembelajaran guru dengan segenap penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien. Manajemen adalah rangkaian kegiatan atau tindakan yang dimaksud untuk menciptakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya pembelajaran. Manajemen kelas merupakan persyaratan penting yang menentukan terciptanya pembelajaran yang efektif.
Penciptaan kelas yang nyaman merupakan kajian dari manajemen kelas, sebab manajemen kelas merupakan serangkaian perilaku guru dalam upayanya menciptakan dan memelihara kondisi kelas yang memungkinkan peserta didik untuk belajar dengan baik. Keefektifan manajemen kelas sangat tergantung kepada bagaimana guru memahami berbagai aspek pelaksanaannya.
Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum, fasilitas yang tersedia, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan, wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus menguasai kiat manajemen kelas. Setiap kegiatan belajar mengajar mengisyaratkan tercapainya tujuan, baik tujuan instruksional maupun tujuan pengiring. Namun tidak dapat dipungkiri keadaan di kelas sering kali tidak berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
• Upaya guru menciptakan dan mempertahankan kondisi yang diharapkan akan efektif apabila:
• Diketahui secara tepat faktor-faktor yang dapat menunjang terciptanya kondisi yang menguntungkan dalam proses belajar mengajar;
• Diketahuinya masalah-masalah yang diperkirakan dan yang mungkin tumbuh yang dapat merusak iklim belajar mengajar; dan
• Dikuasai berbagai pendekatan dalam manajemen kelas dan diketahui pula kapan dan untuk masalah mana satu pendekatan digunakan (Entang dan Joni, 1983:7).
Sehingga nampak jelas bahwa peran guru dalam manajemen kelas sangat menentukan keefektifan dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa. Manajemen kelas berasal dari dua kata yaitu manajemen dan kelas. Apakah yang dimaksud dengan manajemen? Manajemen berasal dari kata manage yang berarti mengurus, memimpin, mencapai, dan memerintah.
Manajemen berasal dari Bahasa Latin, yaitu manus yang berarti tangan, dan agere yang berarti melakukan (Usman, 2009:5). Dua kata tersebut digabung menjadi managere, yang berarti menangani, melakukan dengan tangan. Usman (2009:5) mengemukakan managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris, dalam bentuk kata kerja to manage, kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajemen.
Adapun pengertian manajemen menurut para ahli adalah:
• Manajemen menurut Kamus Bahasa Indonesia (2008:909-910) adalah: (1) proses pemakaian sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan; dan (2) penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
• Stoner (1995) berpendapat bahwa manajemen adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan berbagai berbagai sumber daya organisasi lainnya untuk mencapai tujuan organisasi yang diinginkan.
• Hasibuan (1990) menyatakan bahwa manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan tertentu.
• Siagian (2002) mengemukakan bahwa manajemen adalah kemampuan dan keterampilan untuk memperoleh hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan orang lain.
Terdapatnya sumber-sumber potensial yang harus dilibatkan, baik sumber manusia dan nonmanusia, namun lebih menekankan pelibatan sumber potensial yang bersifat manusia, sebab terlibat dan tertatanya sumber-sumber potensial yang bersifat manusiawi, akan dengan sendirinya menjadikan tertatanya sumber potensial yang bersifat nonmanusia;
Adanya tujuan yang hendak tercapai, karena pelibatan sumber potensial yang bersifat manusia dan nonmanusia tersebut bukan merupakan tujuan, melainkan sebagai instrumen untuk mencapai tujuan dan misi tertentu; dan Pencapaian tujuan tersebut diupayakan agar secara efektif dan efisien.
Selanjutnya apa yang dimaksud dengan kelas?
Kelas adalah ruang tempat belajar di sekolah (Kamus Bahasa Indonesia, 2008:669). Ketika membahas kelas, maka seseorang lazim akan mempersepsikan bahwa kelas merupakan sebuah ruang berdinding, di dalamnya ada meja, kursi, papan tulis, dan perabot lainnya yang digunakan guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran. Wiyani (2013:53) menyatakan bahwa kelas merupakan bangunan yang tidak bisa digerak- gerakkan atau dipindahkan.
hakikatnya kelas adalah merupakan kumpulan individu yang memiliki karakteristik berbeda- beda dan merupakan wahana paling dominan bagi terselenggaranya proses pembelajaran bagi siswa. Kedudukan kelas yang demikian penting, mengisyaratkan bahwa agar proses pendidikan dan pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efisien, maka dibutuhkan guru yang profesional dalam melakukan pengelolaan kelas melalui pendekatan manajemen kelas.
Manajemen kelas adalah seni dan praktis kerja yang dilakukan oleh guru, baik secara individu, dengan atau melalui orang lain (seperti team teaching dengan teman sejawat atau siswa sendiri) untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Jika mengacu pada proses manajemen, maka manajemen kelas juga memiliki proses, yakni perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan (evaluasi).
Perencanaan merujuk pada perencanaan pembelajaran dan unsur-unsur penunjangnya, yang meliputi program tahunan, program semester, silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen evaluasi, dan rubrik penilaian. Pelaksanaan bermakna proses pembelajaran yang dilakukan guru dan siswa di kelas. Sedangkan pengawasan yang berwujud evaluasi pembelajaran, terdiri dari jenis yaitu evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Tujuan Manajemen Kelas
Tujuan pengelolaan kelas pada hakikatnya telah terkandung dalam tujuan pendidikan. Secara umu tujuan pengelolaan kelas dalah penyediaan fasilitas bagi bermacam-macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional dan sikap serta apresiasi pada siswa “Djamarah dan Zain, 2010:178”.
Tujuan manajemen kelas adalah penyedia fasilitas bagi berbagai macam kegiatan belajar siswa dalam lingkungan sosial, emosional, dan intelektual dalam kelas. Fasilitas yang disediakan itu memungkinkan siswa belajar dan bekerja, terciptanya suasana sosial yang memberikan kepuasan, suasana disiplin, perkembangan intelektual, emosional, dan sikap apresiasi pada siswa. Arikunto (1988:68) berpendapat bahwa tujuan manajemen kelas adalah agar setiap anak di kelas dapat bekerja dengan tertib sehingga segera tercapai tujuan pengajar secara efektif dan efesien.
Jika mengacu pada pengertian manajemen kelas, maka tujuan manajemen kelas adalah menciptakan suasana atau kondisi kelas yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat belajar dengan efektif. Beberapa pengertian manajemen kelas, seperti yang telah dipaparkan pada Subbab Pengertian Manajemen Kelas di atas, dapat diketahui pengertian berdasarkan konsep lama, berdasarkan konsep modern, dan berdasarkan pandangan pendekatan operasional tertentu.
• Manajemen kelas ditujukan pada kegiatan yang menciptakan dan menjaga kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar siswa, seperti membina hubungan baik antara siswa dengan guru, reinforcement, punisment, dan pengaturan tugas. Tujuan manajemen kelas adalah:
• Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar maupun sebagai kelompok belajar yang memungkinkan peserta didik untuk mengembangkan kemampuan semaksimal mungkin;
• Menghilangkan berbagai hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi pembelajaran;
• Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perabot belajar yang mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas; dan
• Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya. Kemampuan guru memahami konsep manajemen kelas dan mampu mengimplementasinya menjadi faktor penentu keberhasilan pembelajaran.
Manajemen kelas ditekankan pada aspek pengaturan lingkungan pembelajaran yaitu berkaitan dengan siswa dan barang/fasilitas. Kegiatan guru tersebut dapat berupa pengaturan kondisi dan fasilitas yang berada di dalam kelas yang diperlukan dalam proses pembelajaran di antaranya tempat duduk, perlengkapan dan bahan ajar, dan lingkungan kelas.
Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas
Dalam manajemen kelas terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan sebagai prasyaratan menciptakan satu model pembelajaran yang efektif dan efisien yaitu “Muhaimin, 2002:137-144”.
• Prinsip Kesiapan “Readiness”
Kesiapan belajar ialah kematangan dan pertumbuhan fisik, psikis, inteligensi, latar belakang pengalaman, hasil belajar yang baku, motivasi, persepsi dan faktor-faktor lain yang memungkinkan seseorang dapat belajar.
• Prinsip Motivasi “Motivation”
Motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya motivasi pada peserta didik maka akan bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar, berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut serta terus bekerja sampai tugas-tugas tersebuty terselesaikan.
• Prinsip Perhatian
Perhatian merupakan suatu strategi kognitif yang mencakup empat keterampilan yaitu berorientasi pada suatu masalah, meninjau sepintas isi masalah, memusatkan diri pada aspek-aspek yang relevan dan mengabaikan stimuli yang tidak relevan. Dalam proses pembelajaran perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya.
• Prinsip Persepsi
Prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam menggunakan persepsi adalah:
Makin baik persepsi mengenai sesuatu makin mudah peserta didik belajar mengingat sesuatu tersebut.Dalam pembelajaran perlu dihindari persepsi yang salah karena hal ini akan memberikan pengertian yang salah pula pada peserta didik tentang apa yang dipelajari.Dalam pembelajaran perlu diupayakan berbagai sumber belajar yang dapat mendekati benda sesungguhnya sehingga peserta didik memperoleh persepsi yang lebih akurat.
• Prinsip Retensi
Retensi adalah apa yang tertinggal dan dapat diingat kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Dengan retensi membuat apa yang dipelajari dapat bertahan atau tertinggal lebih lama dalam struktur kognitif dan dapat diingat kembali jika diperlukan. Karena itu retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh peserta didik dalam proses pembelajaran.
• Prinsip Transfer
Transfer merupakan suatu proses dimana sesuatu yang pernah dipelajari dapat memengaruhi proses dalam mempelajari sesuatu yang baru. Dengan demikian transfer berarti pengaitan pengetahuan yang sudah dipelajari dengan pengetahuan yang baru dipelajari. Pengetahuan atau keterampilan yang diajarkan disekolah selalu diasumsikan atau diharapkan dapat dipakai untuk memecahkan masalah yang dialami dalam kehidupan atau dalam pekerjaan yang akan dihadapi kelak.
Aspek Manajemen Kelas
Adapun aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam manajemen kelas adalah sifat kelas, pendorong kekuatan kelas, situasi kelas, tindakan selektif, dan kreatif (Johnson dan Bany, 1970). Kegiatan-kegiatan yang perlu dilaksanakan dalam manajemen kelas sebagai aspek-aspek manajemen kelas, seperti tertuang dalam Dirjen Dikdasmen (2000) adalah:
• Mengecek kehadiran siswa;
• Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa, memeriksa, dan menilai hasil pekerjaan tersebut;
• Pendistribusian bahan dan alat;
• Mengumpulkan informasi siswa, mencatat data pemeliharaan arsip;
• Menyampaikan materi pelajaran; dan
• Memberikan tugas.
Sementara itu hal-hal yang perlu diperhatikan para guru, khususnya guru baru dalam pertemuan pertama dengan siswa di kelas adalah:
Ketika bertemu dengan siswa, guru harus: (a) bersikap tenang dan percaya diri, (b) tidak menunjukkan rasa cemas, muka masam, atau sikap tidak simpatik; (c) memberikan salam lalu memperkenalkan diri; dan (d) memberikan format isian tentang data pribadi siswa atau guru menyuruh siswa menulis riwayat hidupnya secara singkat;
Komentar
Posting Komentar