Langsung ke konten utama

Laporan Bacaan Magang Ke-6 (Nur Fadila 12001354)

 KURIKULUM


Untuk pertemuan kali ini saya ingin melanjutkan penjelasan dari artikel yang saya baca yaitu mengenai kurikulum dari artikel yang saya baca..........

Adapun yang ingin saya jelaskan pada pertemuan ini yaitu tentang pengertian kurikulum,peranan kurikulum, fungsi kurikulum ,Konsep dan komponen.

Baiklah pertama-tama saya ingin menjelaskan tentang pengertian kurikulum dari artikel-artikel yang telah saya baca...

Pengertian Kurikulum

Kurikulum adalah kumpulan rencana, tujuan, materi pembelajaran, dan bahkan cara mengajar yang digunakan sebagai pedoman oleh para pengajar demi tercapainya tujuan akhir pembelajaran.Jika ditinjau dari segi istilah, kata kurikulum dapat diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari agar dia bisa mendapatkan medali atau penghargaan lainnya.

Peranan Kurikulum

Kurikulum memiliki beberapa peranan yang penting dalam kehidupan. Di antaranya adalah peranan konservatif, kreatif, serta kritis dan evaluatif. Berikut ini adalah penjelasan singkatnya.

Peranan Konservatif

Peranan konservatif kurikulum artinya kurikulum berperan dalam mentransmisikan nilai-nilai masa lalu yang masih dianggap relevan dengan masa kini. Penjelasan ini sesuai dengan fakta bahwa hakikat pendidikan adalah proses sosial dari masyarakat beserta bagian dari masyarakat tersebut.

Peranan Kreatif

Di sini, kurikulum berguna untuk menciptakan sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Terlebih lagi di era seperti sekarang ini, kebutuhan masyarakat terhadap suatu hal kian meningkat pesat. Dengan begitu, kurikulum dapat dipakai untuk menjalankan peran kreatif mengikuti perkembangan zaman sekaligus kebutuhan.

Peranan Kritis dan Evaluatif

Kurikulum sekolah memiliki peranan kritis dan evaluatif. Artinya, keberadaan kurikulum bisa membantu pelajar untuk lebih peka terhadap kondisi dan juga situasi. Di sini, kurikulum adalah media/pedoman untuk memberikan nilai, ujian, sekaligus evaluasi kepada para pelajar atas hal yang telah dilaksanakan, terutama dalam proses pembelajaran.


Fungsi Kurikulum

Kurikulum memiliki beberapa fungsi dalam kaitannya dengan dunia pendidikan. Di antaranya adalah fungsi penyesuaian, integrasi, diferensiasi, persiapan, pemilihan, serta diagnostik.

Untuk fungsi penyesuaian, artinya kurikulum dapat menyesuaikan (beradaptasi) dengan perubahan zaman. Fungsi integrasi maknanya ia dapat menjadi media pembentuk pribadi yang berintegritas.

Sementara itu, fungsi diferensiasi mengacu pada kegunaan kurikulum untuk dapat memberikan reward kepada masing-masing individu meskipun mereka berbeda-beda. Untuk fungsi persiapan, penyusunan kurikulum sekolah berguna untuk menyiapkan para siswa supaya dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Fungsi pemilihan memungkinkan peserta didik dapat menyesuaikan minat mereka dalam memilih program pendidikan. Terakhir, fungsi diagnostik dapat mendorong para pelajar untuk terus menggali potensi diri yang dimiliki.

Guna mewujudkan semua fungsi tersebut, sekolah atau lembaga pendidikan membutuhkan sarana dan prasarana yang memadai. Untuk memenuhinya, sekolah bisa mengajukan pinjaman modal kerja dari Pintek dengan bunga yang flat. Tentunya ini pilihan yang tepat untuk memajukan kegiatan belajar di masa sulit.

Sebagai rangkaian rencana demi terwujudnya tujuan pendidikan, tentu kurikulum memiliki beberapa fungsi. Berikut adalah fungsi dari kurikulum.

1. Fungsi Penyesuaian

Kurikulum memiliki sifat mampu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dalam lingkungan yang cenderung dinamis.

2. Fungsi Integrasi

Kurikulum mampu menjadi alat pendidikan yang dapat membentuk pribadi-pribadi yang utuh serta berintegritas di masyarakat.

3. Fungsi Diferensiasi

Kurikulum merupakan alat pendidikan yang memperhatikan pelayanan kepada setiap peserta didik yang mana mereka memiliki perbedaan masing-masing yang patut untuk dihargai.

4. Fungsi Persiapan

Sebagai alat pendidikan, kurikulum berfungsi untuk membantu mempersiapkan peserta didik untuk dapat menuju ke jenjang pendidikan berikutnya, serta siap untuk hidup bermasyarakat apabila peserta didik tersebut tidak melanjutkan pendidikannya.

5. Fungsi Pemilihan

Kurikulum memfasilitasi para peserta didik dengan cara memberi mereka kesempatan untuk memilih program belajar yang sesuai dengan minat serta bakatnya.

6. Fungsi Diagnostik

Kurikulum berfungsi untuk memahami dan mengarahkan potensi dari seorang peserta didik agar dia dapat menggali terus potensinya dan memperbaiki kelemahannya.

Sedangkan untuk peserta didik, kurikulum berfungsi untuk membantu mereka agar dapat memahami materi dan melaksanakan proses pembelajaran dengan mudah, sehingga target pembelajaran dapat tercapai.

Selain itu, peserta didik juga diharapkan mendapatkan pengalaman baru yang bisa saja menjadi bekal di kehidupannya nanti.


Konsep

Konsep kurikulum merupakan rancangan atau gambaran dari suatu kurikulum. Secara umum, ada empat konsep kurikulum—mulai dari konsep kurikulum humanistik, rekonstruksi sosial, teknologi, serta akademik.

Konsep humanistik mendorong setiap individu untuk mengaktualisasikan diri. Konsep rekonstruksi sosial mengacu pada pemenuhan kebutuhan sosial pada setiap individu.

Konsep teknologi artinya kurikulum harus menyesuaikan perkembangan teknologi, dan konsep akademik berguna untuk mengawasi sekaligus menentukan materi yang akan dipelajari oleh peserta belajar.


Tujuan

Ada beberapa tujuan yang diharapkan dari disusunnya suatu kurikulum sekolah dasar dan tingkat lainnya. Antara lain adalah sebagai berikut:

Alat pendidikan

Memberi pengertian siswa terhadap sistem pendidikan

Meratakan pendidikan

Membimbing siswa agar menjadi pribadi yang berdaya saing


Komponen

Dalam penyusunan kurikulum, terdapat empat komponen utama yang harus diperhatikan, yaitu tujuan, materi, interaksi belajar, serta evaluasi. Semuanya harus memiliki tolok ukur yang jelas sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau perkembangan setiap peserta didik.


Perubahan Kurikulum di Indonesia

Sejak merdeka, terdapat berbagai contoh kurikulum sekolah yang pernah diterapkan dalam pelaksanaan pendidikan di Indonesia—dimulai dari Kurikulum 1947 yang pertama kali digunakan.

Kemudian, ada Kurikulum 1952, Kurikulum 1964, Kurikulum 1968, Kurikulum 1975, Kurikulum 1984, Kurikulum 1994, Kurikulum 2004, Kurikulum 2006, Kurikulum 2013, dan Kurikulum Merdeka Belajar atau Sekolah Penggerak.

Banyaknya kurikulum yang pernah diterapkan ini menunjukkan bahwa para pemangku kebijakan senantiasa berupaya menyajikan kurikulum yang sesuai dengan perkembangan zaman. Dengan begitu, selama kurun waktu tertentu, kurikulum akan diperbarui.



Komentar